Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan
kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan, dan garpu pada tangan kiri,
meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat)
juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang.
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara di benua Asia. Masakan Indonesia yang populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tetapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat.
Menurut sejarahnya dulu, jejak kuliner Indonesia telah
didapati dalam sejumlah prasasti abad ke-8 sampai ke-10 Masehi. Ketika itu,
istilah boga telah dikenal, yakni makanan yang berhubungan dengan dapur, dibuat
dengan sentuhan seni dan memberikan kenikmatan. Hal itu banyak didapati pada
prasasti Jawa dan Sumatra. Namun semakin ke timur Indonesia, tak banyak
catatan, dan bahannya makin homogen, yakni sagu. Teknik memasak, dan bahan
makanan asli Indonesia berkembang, dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner
India, Timur Tengah, Cina, dan akhirnya Eropa.[2] Di masa abad pertengahan,
makanan juga merupakan komoditas dagangan yang memang laku untuk dijual.
Misalnya, hasil-hasil pengolahan garam di pantai utara Jawa Timur dibawa
berdagang ke Sulawesi dan Maluku, dan diperdagangkan secara langsung melalui
Banten ke Sumatra.[3] Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan
makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia.
Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga
menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni
kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak Polinesia dan
Melanesia.
Untuk kawasan Indonesia bagian barat, makanan biasanya dimasak pagi menjelang siang untuk disantap pada tengah hari untuk makan siang. Umumnya keluarga Indonesia tidak menetapkan waktu pasti untuk makan bersama dimana semua anggota keluarga harus hadir. Karena alasan ini maka kebanyakan makanan dibuat agar awet, dan tetap dapat dimakan walaupun dibiarkan dalam suhu ruangan selama beberapa jam. Seringkali masakan yang sama dihangatkan kembali untuk makan malam. Makanan Indonesia umumnya mengelilingi nasi yang terbuat dari beras lokal. Makanan dapat terdiri dari sup atau sayuran serta lauk-pauk utama. Apapun jenis masakannya, sering kali dilengkapi dengan sambal.
No comments:
Post a Comment