Saturday, October 30, 2021

Dessert


    Dessert adalah hidangan yang disuguhkan di paling akhir dalam susunan menu yang berfungsi sebagai makanan penutup atau pencuci mulut karena fungsinya memang untuk menghilangkan kesan dari rasa hidangan terdahulu.

Adapun dessert juga dinamai dengan the last course atau the final course yang selalu identik dengan makanan manis dan menyegarkan yang biasa disajikan setelah kita menyantap appetizer dan main course.

Pada mulanya hidangan dessert hanya berupa buah-buahan segar yang dihidangkan secara langsung, namun seiring dengan perkembangan zaman varian jenisnya semakin banyak bisa berupa pie, cake, ice cream, dan lain sebagainya yang dipadukan dengan syrup, saus, cream sehinga membuatnya lebih menarik.

Dessert atau hidangan penutup umumnya memiliki banyak sekali varian, baik yang panas, diging, ataupun beku seperti ice cream. Adapun makanan tersebut diolah dan dibuat secara khusus dengan teknik tertentu sehingga bisa menghadirkan cita rasa yang cocok untuk pencuci mulut.

Berikut ini adalah macam-macam dessert yang dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi makanan, diantaranya adalah :

1. Fruit (Buah-buahan)

Buah adalah bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan dessert karena sifatnya yang fleksibel bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya. Apabila ingin disajikan secara segar, hidangan dessert bisa berupa potongan buah (fruit slice) yang disusun menarik.

Sementara untuk hidangan dessert yang berbahan dasar buah olahan bisa berupa juice, fruit cocktail, punch ataupun salad buah lengkap dengan syrup sebagai pendamping dessert. Selain itu buah juga biasa digunakan sebagai topping atau garnish.

Main Course


 Menu utama adalah adalah hidangan unggulan atau utama dalam hidangan yang terdiri dari beberapa hidangan. Biasanya mengikuti kursus hidangan pembuka. Hidangan utama biasanya merupakan hidangan yang paling berat dan paling kompleks atau substansial dalam sebuah hidangan.

Main Course adalah adalah hidangan pokok atau hidangan utama dari serangkaian menu lengkap yang biasa disajikan saat sarapan, makan siang dan makan malam. Beberapa bahan pokok hidangan ini umumnya memakai daging, ikan atau unggas.

Untuk para vegetarian digunakan bahan yang menyerupai daging atau daging sintesis yang dibuat dari gluten tumbuhan. Main course umumnya dihidangkan dengan sauce yang sesuai dengan tipe makanannya.

Sauce ini bisa dihidangkan langsung di atas makanannya atau dihidangkan terpisah dengan memakai gravy boat ( sauce boat = berbentuk perahu). Tipe sauce yang dihidangkan dapat terbagi dalam sauce putih, sauce coklat, sauce minyak atau pengembangan-pengembangan dari sauce itu.

Main course selalu disertai pendamping  berbentuk sajian dari beberapa jenis sayur dan kentang atau sumber lain karbohidrat seperti spaghetti, mie, nasi atau umbi-umbian lain.

Sajian yang bisa dihidangkan sebagai main course adalah sajian yang benar-benar bervariasi, dimulai dari sajian salad, sajian sup, sajian telur, sajian keju, sajian pasta dan sayur, sajian dari fish and shelfish, sajian poultry and chicken, sajian dari beef, sajian dari pork, dan lain-lain.

Ciri khas dari main course adalah sebagai berikut :

Soup

 

Soup adalah hidangan liquid atau semi liquid yang terbuat dari stock/ kaldu dengan berbagai macam isian, memiliki rasa menyegarkan dan biasanya digunakan sebagai hidangan penetralisir rasa yang disajikan setelah hidangan pembuka/ appetizer.

Apa fungsi dari soup?

Sup memiliki fungsi, yaitu: 1. Membangkitkan selera makan : rasa harus lezat, rupa menarik dan bernilai gizi tinggi 2. Sup dihidangkan setelah appetizer cold entrée atau sebelum entrée. 3. Pada jamuan makan untuk menetralkan rasa tajam dari appetizer untuk memenuhi sebelum hidangan berikutnya.

Ciri-ciri soup:

a.       Soup dihidangkan setelah Appetizer

b.      Soup disajikan pada suhu 70˚c-80˚c

c.       Porsi penyajian antara 220 cc- 250 cc atau 1 cm dari tepi soup cup

Soup sendiri terbagi menjadi 2 yaitu:

o   Thick soup (Soup kental): Soup yang dibuat dengan stock yang dikentalkan dengan bahan pengental seperti roux (mentega, tepung), cream, susu atau dari bahan itu sendiri

Contoh: Cream of Asparagus with corn soup, Cream Soup, Veloute soup dan lainnya

Resep Cream of Asparagus soup

Appetizer

    Appetizer, dalam istilah bahasa Indonesia yaitu ‘hidangan pembuka’. Sedangkan istilah Perancis menyebutnya Hors d’oeuvre (starter). Appetizer merupakan penghantar untuk menikmati hidangan utama (main course) .Sebagai hidangan pembuka appetizer berfungsi untuk membangkitkan selera atau merangsang nafsu makan. Appetizer hendaknya memiliki rasa yang enak, ringan, menyegarkan (biasanya rasanya agak asam untuk merangsang selera makan), berukuran kecil (biet size, fnger food), dan disajikan dengan penampilan menarik.Appetizer dapat berupa hidangan panas (canape, fritters, soup) atau dingin (salad, Chilled Fruit Cocktail, Shrimp Cocktail), dan adakalanya berasa pedas.

    Hidangan appetizer hendaknya disajikan dengan prima, meliputi rasa, aroma, penampilan, dan kesesuaian dengan alat saji agar dapat membangkitkan selera dan memberikan kesan bahwa hidangan yang akan disajikan setelahnya akan lebih enak lagi.

biasanya disajikan sebelum makanan utama. Appetizer sebagai sajian pembuka saat sebelum sajian utama (main course) yang dihidangkan dengan maksud membangkitkan selera makan atau nafsu makan.

Secara umum, jenis hidangan appetizer bisa dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu berdasarkan suhu penyajian dan bahan yang digunakan. Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut :

·        -  Cold Appetizer (Hidangan pembuka dingin)

Cold Appetizer adalah makanan hidangan pembuka yang disajikan dalam kondisi dingin untuk merangsang selera makan namun tidak mengenyangkan karena porsinya yang kecil.

Adapun warna dan rasa cold appetizer juga harus menarik dan dihidangkan dalam temperature 10oC – 15oC  seperti salad, aspic dan canapé.






·         - Hot Appetizer (Hidangan pembuka panas)

Hot appetizer adalah makanan hidangan pembuka yang disajikan dalam kondisi panas dengan rasa yang identik asin dan gurih untuk merangsang selera makan yang sifatnya tidak mengenyangkan karena porsinya yang kecil.

Adapun hot appetizer ini disajikan dalam temperature panas sekitar 50oC – 60oC dengan penampilan yang menarik seperti misalnya resolles, fritture, quiche Lorraine dan croquette.

Makanan appetizer sengaja dibuat bukan tanpa alasan, karena fungsi appetizer untuk membangkitkan selera makan maka secara umum memiliki ciri khas seperti berikut :

Makanan Kontinental

 

Masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia (negara negara Eropa). Sejarah masakan kontinental dimulai ketika bangsa Romawi jaya melawan Eropa, untuk merayakannya diadakanlah pesta.Orang tidak puas lagi dengan hidangan-hidangan yang sederhana. Sekitar abad ke XIV mulailah dikenal penggunaan berbagai macam saus. Seluruh Eropa membuat pesta dimana-mana termasuk di Perancis. Perancislah yang kemudian mengembangkan seni masak ini hingga dapat diterima di seluruh dunia. Sewaktu bangsa Eropa pada abad XIII menjelajahi dunia Timur mulailah penggunaan dan pembuatan mie yang kemudian dikembangkan menjadi spaghetti, macaronidan vermicelli yang menjadi terkenal sebagai makanan khas Italia. Pada zaman Napoleon karena perang yang berkesinambungan, cadangan bahan makanan menipis. Timbullah gagasan untuk mengganti mentega dengan margarin.

1) Eropa barat wilayahnya : Perancis , Belgia , Swiss, Belanda, dan Jerman memiliki selera makan yang sama. Bumbu yang sering dipakai adalah merica dan garam.

2) Eropa timur wilayahnya : Chekoslovakia , Hongaria , Yugoslavia, Yunani , Romawi, dan Rumania, mempunyai selera makan yang menggunakan berbumbu tajam dari rempah – rempah seperti lada.

3) Eropa selatan wilayahnya : Italia, Portugal, Spayol selera makan pada umumnya berbumbu tajam pula yaitu pala lada dan kayu manis.

Masakan kontinental biasanya menggunakan bumbu instan atau bumbu siap pakai berupa bumbu kering. Bumbu yang banyak digunakan orang Eropa adalah bumbu herb, dan garam, tidak menyukai vetsin. Teknik pengolahannya pun simple (mudah), singkat atau cepat. Masakan kontinental dilakukan secara bertahap dengan alat makan berbeda tiap jenis makanan dan dihidangkan sesuai giliran. Susunan makanan utama merupakan satu rangkaian yang terdiri protein hewani, makanan pokok dan sayuran. Protein hewani berasal dari lauk pauk yang biasanya menggunakan daging dan makanan pokok sebagai sumber karbohidrat menggunakan kentang. Porsi karbohidrat lebih sedikit daripada protein hewani sehingga porsi protein hewani merupakan makanan utama lebih banyak dari makanan pokok.

Makanan kontinental diberikan dalam sebuah hidangan dengan sususan menu.

Indonesian Food

     Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat.[1] Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa (terutama Belanda, Portugis, dan Spanyol).

    Makanan Indonesia umumnya dimakan dengan menggunakan kombinasi alat makan sendok pada tangan kanan, dan garpu pada tangan kiri, meskipun demikian di berbagai tempat (seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat) juga lazim didapati makan langsung dengan tangan telanjang.

    Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara di benua Asia. Masakan Indonesia yang populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tetapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat.

Pastry and Bakery

Nama pastry berasal dari bahasa Perancis "patisserie" yang artinya kue. Sedangkan bakery adalah bagian dari pastry yang digunakan pada proses pembuatan danish, roti, croissant, dan lain-lain.

    Pastry merupakan salah satu pengetahuan dalam pengolahan dan penyajian makanan terutama kue baik itu kue kontinental maupun kue oriental. Nama pastry sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Perancis yaitu ”patisserie” yang berarti kue. Sementara bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada pembuatan roti, danish, croissant dan produk-produk lain. Pada prosesnya, bakery setelah melalui pemanggangan masih harus melewati tahap penyelesaian seperti memberikan rasa dan tampilan tergantung pada kebutuhan.

 

  Pastry masih terbagi lagi menjadi dua yaitu yaitu kue kontinental dan kue oriental. Perbedaan ini terbagi berdasarkan atas penggunaan lemak dalam kuenya. Kue kontinental umumnya menggunakan lemak padat seperti margarin, mentega, dan shortening. Sementara kue oriental umumnya menggunakan lemak cair seperti santan dan minyak. Dan dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa yang termasuk kue kontinental diantaranya adalah kue-kue western dan modern seperti kue kering, kue tart, es krim, puding, dan lain-lain. Sedangkan, untuk kue oriental dapat kita temui pada beragam macam kue-kue basah dari Indonesia dan negara-negara asia lain seperti Thailand, China, Korea, dan Jepang.